Menguak 2 Rahasia Daging Kambing: Cara Cerdas Mengolah Tanpa Bau dan Alot

SHARE THIS POST

Daging kambing itu punya potensi luar biasa. Rasa khas, tekstur padat, dan bisa diolah jadi gulai, sate, atau tongseng yang menggoda lidah. Tapi jujur aja ya—nggak sedikit orang yang angkat tangan duluan tiap kali lihat daging kambing mentah.

Bau prengus dan tekstur alot sering jadi alasan utama kenapa daging kambing kurang dilirik, terutama di dapur rumah tangga. Padahal kalau tahu caranya, kambing bisa jadi sajian spesial tanpa harus pakai bumbu instan atau trik ribet.

Goat chops
Daging kambing.
Wikipedia

Nah, lewat artikel ini, kita bakal kupas tuntas rahasia dapur tradisional yang terlupakan, cara mengolah daging kambing biar tidak bau, tidak keras, dan tetap menggugah selera. Siap-siap ya, karena tips ini bisa jadi game changer di dapur kamu!


Kenapa Daging Kambing Bisa Bau dan Alot?

Sebelum kita bahas solusinya, yuk kenali dulu biangnya masalah.

1. Bau Prengus, dari Mana Asalnya?

Bau khas kambing muncul karena asam lemak rantai pendek, seperti kaproat dan kaprilat, yang banyak terdapat di lapisan lemak dan kulit kambing.

Selain itu, kambing jantan yang sudah dewasa biasanya mengeluarkan bau tubuh lebih menyengat karena hormon feromon alami. Semakin tua usianya, semakin strong baunya.

Fakta: Menurut studi dari Journal of Food Science, lemak kambing menyimpan senyawa volatil yang mudah teroksidasi dan menghasilkan aroma prengus saat dipanaskan. (Sumber: JFS, 2017)

2. Tekstur Alot, Siapa Tanggung Jawabnya?

Daging kambing terkenal padat karena otot-ototnya aktif digunakan. Apalagi kalau kambingnya sering dilepas di ladang atau berbadan atletis—ya teksturnya bisa keras banget.

Baca Juga:  Tempe: Fermentasi Cerdas Nusantara dan 2 Cara Menjaganya Tetap Segar

Selain itu, kolagen tinggi di bagian tertentu (seperti kaki atau bahu) butuh waktu dan teknik khusus supaya bisa meleleh sempurna jadi empuk.


Teknik Persiapan yang Ampuh

Kalau kamu pikir “langsung masak aja biar cepat”, mending tahan dulu. Persiapan awal itu kunci utama.

1. Buang Lemak Berlebih

Lemak kambing adalah sumber utama aroma tajam. Jadi, jangan ragu buang lemak putih tebal yang nempel di permukaan. Ini langkah pertama untuk menghilangkan bau prengus.

2. Gunakan Bahan Penghilang Bau Alami

Berikut beberapa “senjata dapur” yang bisa bantu:

  • Garam kasar: Tabur dan remas-remas, lalu diamkan 15 menit.
  • Jeruk nipis atau lemon: Peras dan rendam 30 menit, lalu bilas bersih.
  • Daun pepaya: Bungkus daging dan diamkan 1–2 jam. Enzim papain bikin daging lebih lunak.
  • Parutan nanas: Oleskan tipis (maks 30 menit ya, karena bisa over-soft dan hancur).

3. Marinasi Itu Wajib

Jangan langsung masak! Marinasi minimal 1 jam pakai rempah pilihan bikin rasa lebih dalam dan aroma menyengat jadi kalem.

Tips: Marinasi semalaman di kulkas dengan bumbu rempah dan sedikit yogurt bisa bantu breakdown protein daging dan menyamarkan bau.


Bumbu dan Rempah Penakluk Bau

Copilot 20250716 200153
Ilustrasi. Bumbu rempah.
AI/Indodailypost

Kunci utama dapur Indonesia: rempah lengkap! Campuran bumbu yang tepat bukan cuma memperkaya rasa, tapi juga jadi “penjinak prengus”.

1. Rempah Klasik Penakluk Aroma

  • Serai: Aromanya segar, cocok untuk gulai atau rebusan
  • Jahe dan lengkuas: Menghangatkan dan menetralkan bau
  • Daun salam & daun jeruk: Memberi aroma harum khas
  • Cengkeh & kayu manis: Memberi sentuhan manis-rempah

2. Resep Rendaman Aromatik

Campurkan:

  • 1 sdm garam
  • Air jeruk nipis 1 buah
  • 2 batang serai geprek
  • 3 lembar daun salam
  • 2 sdm air parutan nanas
Baca Juga:  Cara Mencairkan Daging Beku dengan Cepat dan Aman

Rendam daging selama 1–2 jam di kulkas. Bilas sebelum dimasak.


Teknik Memasak yang Tepat

Oke, persiapan udah aman. Sekarang tinggal pilih teknik masak yang bisa mengubah “kambing keras & bau” jadi kambing empuk & nikmat.

1. Rebus dan Buang Air Pertama

Didihkan air bersama serai dan daun salam, masukkan daging kambing, rebus 5–10 menit. Air rebusan pertama ini buang aja. Dia bawa semua lemak & aroma tak sedap.

2. Slow Cooking vs. Pressure Cooker

  • Slow cooking: Masak lama dengan api kecil bikin kolagen meleleh pelan-pelan, hasilnya lebih juicy.
  • Pressure cooker: Praktis dan cepat. 20–30 menit sudah empuk, tapi jangan overcook karena bisa blewah.

Saran: Gunakan slow cooker untuk gulai, pressure cooker untuk tongseng atau semur.

3. Potong Melawan Serat

Ini penting tapi sering dilupakan. Potong daging berlawanan arah serat supaya saat dikunyah, tidak alot dan cepat hancur.


Pilihan Resep Favorit

Yuk kita intip beberapa resep favorit yang berhasil mengubah persepsi banyak orang soal daging kambing.

Gulai Kambing Tanpa Prengus

Gunakan santan encer dan kental, padukan dengan rempah lengkap: kunyit, ketumbar, jahe, kayu manis, dan kapulaga. Tambahkan tomat di akhir agar rasa segar.

Sate Kambing Empuk Meresap

Rendam potongan daging dalam kecap, bawang putih, nanas, dan lada selama 2–3 jam. Bakar perlahan di atas bara, jangan langsung api besar.

Copilot 20250716 195525
Ilustrasi. Tongseng kambing kaya rempah yang nikmat!
Gambar: AI/Indodailypost

Tongseng Berkuah Gurih nan Harum

Gunakan sisa daging rebusan, tumis dengan kol, tomat, dan bumbu tongseng khas (bawang merah, bawang putih, kemiri, lengkuas). Tambahkan sedikit air rebusan pertama yang sudah disaring.


Tips

Menyimpan Daging Kambing

  • Simpan di freezer dalam plastik kedap udara
  • Hindari menyimpan dekat ikan atau makanan beraroma kuat
Baca Juga:  Cara Menyimpan Makanan Agar Tetap Segar

Kesalahan Umum

  1. Langsung mencuci dengan air keran
    Air malah memerangkap bau di pori daging.
  2. Masak tanpa rempah
    Jangan harap bau hilang kalau bumbu cuma seadanya.
  3. Pakai nanas terlalu lama
    Daging bisa jadi lembek kayak bubur. 30 menit aja cukup.

Sekarang kamu udah tahu—mengolah daging kambing itu bukan misteri lagi. Mulai dari potong lemak, marinasi cerdas, rebus dengan rempah, hingga pilih teknik memasak yang pas. Semua itu bikin kambing bukan lagi musuh di dapur, tapi bahan premium yang siap disulap jadi sajian istimewa.

Cobalah praktikkan teknik ini di rumah. Nggak perlu takut salah. Kalau gagal pertama, coba lagi. Dan kalau berhasil? Jangan pelit berbagi tips ke teman dan keluarga ya. 😉