Rahasia Menakjubkan: Bagaimana Kura-Kura Sungai Bernapas Lewat Kloaka Tanpa Muncul ke Permukaan?

SHARE THIS POST

Alam Tidak Pernah Kehabisan Cara

Pernah ngebayangin ada hewan yang bernapas lewat bokongnya?
Kedengerannya kayak cerita iseng, tapi justru ini salah satu keajaiban evolusi yang nyata.

Fenomena ini dikenal sebagai pernapasan kloaka kura-kura, dan jujur, ini bukan cuma aneh, tapi juga cerdas banget dari sudut pandang adaptasi alam.

Ngomong-ngomong, bagaimana bisa hewan sungai yang sekecil itu bernapas dari bagian belakang tubuhnya?
Pertanyaan itu bisa bikin anda berpikir keras waktu pertama kali dengar. Ternyata jawabannya lebih luar biasa dari yang kita kira.

kura kura sungai yang sedang berenang di air dengan detail yang realistik
Ilustrasi.
Gambar: AI/indodailypost.com

Mekanisme Pernapasan Kloaka

Oke, jadi kita mulai dari dasar dulu ya: apa sih kloaka itu?
Dalam dunia hewan, kloaka adalah satu lubang serbaguna yang berfungsi buat pembuangan, reproduksi, sekaligus, ya, respirasi di beberapa kasus.

Di dalam kloaka kura-kura, ada struktur yang disebut bursae.
Bisa dibayangin, bursae ini kayak saku kecil berdinding tipis, penuh pembuluh darah, yang berfungsi menyerap oksigen langsung dari air.

Kalau kita manusia butuh paru-paru buat napas, kura-kura sungai kayak Fitzroy cukup ngandalkan bursae buat bertahan di dalam air.

Bursae – paru-paru akuatik alami ini memungkinkan mereka menghisap oksigen dari air tanpa harus repot-repot muncul ke permukaan.

Bedanya dengan pernapasan paru-paru biasa?
Kalau paru-paru butuh udara bebas, bursae langsung “nyedot” oksigen terlarut dalam air.
Lebih simpel, lebih efisien untuk kura-kura yang hidup di sungai berarus deras.


Keunggulan Evolusi: Kura-Kura Fitzroy dan Lingkungan Ekstrem

Kalau kamu pikir ini cuma trik iseng alam, kamu salah besar.
Kura-kura Fitzroy lahir di tempat yang keras — sungai-sungai berbatu dengan arus kencang di Australia bagian timur.

Baca Juga:  LignoSat Satelit Kayu Pertama di Dunia Mengorbit Bumi

Bayangin aja: arus deras, oksigen dalam air terbatas, dan bahaya dari predator.
Kalau setiap lima menit mereka harus berenang naik buat menghirup udara?
Dijamin habis tenaganya.

dua ekor kura kura sungai yang sedang berenang
Ilustrasi.
Gambar: AI/indodailypost.com

Dengan teknik cara unik kura-kura bertahan hidup ini, mereka bisa tetap bersembunyi di dasar sungai, nyari makan, sambil napas dengan santai lewat kloaka.

Nggak perlu buang energi berlebih, risiko ketemu predator juga jauh lebih kecil.
Kalau adaptasi ini diibaratkan game, Fitzroy dapet “ultimate skill” yang nggak dimiliki semua kura-kura.

Itulah bukti nyata dari keajaiban evolusi reptil yang kadang luput kita sadari.


Kura-Kura Lain yang Juga Pakai Teknik Pernapasan Kloaka

Ternyata, Fitzroy bukan satu-satunya bintang dalam cerita ini.
Ada beberapa spesies lain yang juga memanfaatkan respirasi kloaka buat bertahan hidup.

Beberapa di antaranya:

  • Kura-kura Sungai Mary (Elusor macrurus) yang juga jago nyedot oksigen dari air.
  • Kura-kura leher panjang Australia, meski efisiensinya jauh lebih rendah dibanding Fitzroy.

Perbedaan utama terletak di efisiensi bursae.
Fitzroy kayak Ferrari-nya pernapasan kloaka, sedangkan spesies lain ibarat mobil biasa — tetap bisa jalan, tapi nggak sekencang atau seefisien itu.

Menariknya, teknik ini bukan berarti kura-kura tersebut sepenuhnya lepas dari kebutuhan paru-paru.
Kalau kadar oksigen air turun drastis, mereka tetap butuh muncul buat ngambil napas.


Ancaman Besar dan Upaya Konservasi untuk Fitzroy

kura kura sungai di atas batu besar di sungai
Ilustrasi.
Gambar: AI/indodailypost.com

Walaupun hewan kecil yang tidak perlu muncul ke permukaan ini punya adaptasi keren, nasib mereka sekarang justru makin mengkhawatirkan.

Sungai-sungai alami tempat mereka tinggal mulai tercemar.
Pembangunan dam, deforestasi, dan perubahan iklim membuat habitat alaminya rusak parah.

Bahkan, banyak Fitzroy muda yang nggak sempat berkembang sempurna sebelum akhirnya mati karena hilangnya area tempat bertelur.

Baca Juga:  Air Terjun dan Kisahnya: Keajaiban Alam yang Abadi

Saat ini, status konservasi Fitzroy masih tergolong rentan.
Beberapa organisasi lingkungan dan pemerintah Australia mulai mengambil langkah serius.
Program rehabilitasi habitat dan perlindungan populasi liar sudah dijalankan.

Tapi kerja ini nggak bisa dilakukan sendirian.
Kita butuh lebih banyak dukungan — baik lewat edukasi, donasi, atau sekadar menyebarkan informasi tentang keunikan mereka.

Nggak mau kan, sistem pernapasan paling aneh di dunia hewan ini cuma tinggal cerita doang?


Alam Selalu Menemukan Cara

Melihat bagaimana kura-kura Fitzroy memanfaatkan pernapasan kloaka kura-kura, kita diajak untuk merenung.

Kalau hewan sekecil kura-kura aja bisa menemukan cara unik bertahan hidup di lingkungan ekstrim, kenapa kita sering menyerah menghadapi tantangan kecil dalam hidup?

Fenomena adaptasi hewan ini bukan sekadar pelajaran biologi.
Ini pelajaran tentang ketekunan, kreativitas, dan keajaiban kecil yang bisa mengubah dunia.

Jadi, kalau kamu suatu hari merasa hidupmu susah, ingatlah Fitzroy:
Mereka bernapas lewat bokong… dan tetap bertahan hidup dengan elegan.

Kira-kira, berapa banyak lagi rahasia ajaib lain yang disimpan oleh dunia hewan yang belum kita ketahui?