Padang Pasir Memutih: Fenomena Langka Salju di Gurun Al-Jawf

SHARE THIS POST

Turunnya Salju di Gurun Al-Jawf, Arab Saudi pada awal November 2024, menciptakan pemandangan yang tidak biasa. Gurun yang umumnya panas kini berubah menjadi lautan salju akibat cuaca ekstrem. Menurut Khaleej Times, hujan dan badai membawa suhu dingin hingga menyelimuti wilayah yang biasanya kering ini.

Perubahan iklim diduga berperan dalam fenomena langka tersebut, menunjukkan dampak tekanan rendah dari Laut Arab yang meluas ke Oman. Badai petir dan hujan es dilaporkan memperparah kondisi, dengan pihak berwenang memperingatkan cuaca ekstrem yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salju di Gurun Al-Jawf Dampak Perubahan Iklim Global

Fenomena langka turunnya salju di Gurun Al-Jawf menunjukkan adanya perubahan iklim yang semakin nyata. Menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Uni Emirat Arab, pola cuaca yang tidak biasa ini disebabkan oleh sistem tekanan rendah yang membawa kelembapan tinggi ke wilayah kering. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat rekor suhu panas dunia yang terus meningkat sepanjang 2024.

Di luar Arab Saudi, fenomena serupa pernah terjadi di Gurun Sahara dan Baghdad. Ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim global dapat mengakibatkan kondisi cuaca ekstrem bahkan di wilayah yang tidak biasa.

Rekor Cuaca di Tahun 2024

Menurut Copernicus Climate Change Surveys (C3S), tahun 2024 mencatat suhu terpanas di beberapa bulan, termasuk Juli sebagai bulan terpanas dalam 175 tahun terakhir. Gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida dan metana, dianggap sebagai penyebab utama peningkatan suhu global ini.

Pesan untuk Umat Manusia Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya mitigasi perubahan iklim untuk melindungi ekosistem dan kehidupan manusia. Para ahli menyarankan langkah-langkah proaktif untuk menghadapi kondisi cuaca yang semakin tak terduga.

Baca Juga:  LignoSat Satelit Kayu Pertama di Dunia Mengorbit Bumi