Tisu, tissue dalam bahasa Inggris atau disebut juga kertas selampai adalah salah satu benda kecil yang sering kita anggap sepele, tetapi perannya dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Dari membersihkan wajah hingga menjaga kebersihan di dapur, tisu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita. Meski begitu, tidak banyak yang mengetahui sejarah tissue, bagaimana proses pembuatan kertas selampai berlangsung, serta dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang evolusi tissue, manfaatnya, dan bagaimana kita bisa beralih ke tisu ramah lingkungan.
Daftar isi
Sejarah dan Asal-Usul Tissue

Foto: Vlada Karpovich – Pexels
Tissue seperti yang kita kenal saat ini memiliki sejarah panjang. Konsep penggunaan kertas untuk kebersihan pertama kali ditemukan di China sekitar abad ke-2 Masehi. Namun, tisu modern baru dikembangkan pada awal abad ke-20.
Pada tahun 1924, perusahaan Kimberly-Clark memperkenalkan Kleenex, yang awalnya dirancang sebagai penghapus riasan wajah. Namun, konsumen menemukan kegunaan lain untuk produk ini, yaitu sebagai pengganti sapu tangan, sehingga akhirnya dipasarkan sebagai kertas selampai sekali pakai. Sejak saat itu, tissue berkembang menjadi berbagai jenis dengan fungsi yang beragam.
Proses Pembuatan Tissue
Tissue dibuat melalui proses industri yang melibatkan beberapa tahapan utama.
1. Bahan Baku
Bahan utama dalam pembuatan tissue adalah serat kayu, yang berasal dari pohon seperti pinus dan eucalyptus. Alternatif lain yang semakin populer adalah bambu dan kertas daur ulang, yang lebih ramah lingkungan.
2. Proses Produksi
- Pemurnian Serat – Kayu atau bambu dihancurkan menjadi bubur kertas melalui proses kimia atau mekanis.
- Pemutihan dan Pengeringan – Serat kemudian diputihkan menggunakan bahan kimia tertentu sebelum dikeringkan dan dibentuk menjadi lembaran tipis.
- Pemotongan dan Pengemasan – Lembaran kertas selampai dipotong sesuai ukuran dan dikemas dalam bentuk gulungan atau kotak.
Jenis-Jenis Tissue dan Fungsinya

Foto: Dmitry Zvolskiy – Pexels
Tisu hadir dalam berbagai jenis dengan fungsi spesifik:
- Tisu Wajah: Digunakan untuk membersihkan wajah, menyerap minyak, atau menghapus riasan.
- Tisu Toilet: Produk utama untuk kebersihan pribadi di kamar mandi.
- Tisu Dapur: Memiliki daya serap tinggi, cocok untuk membersihkan tumpahan cairan.
- Tisu Basah: Dilengkapi cairan antiseptik atau pelembab, ideal untuk kebersihan saat bepergian.
Dampak Lingkungan dari Penggunaan Kertas Selampai
Seiring dengan meningkatnya konsumsi kertas selampai, dampaknya terhadap lingkungan pun menjadi perhatian utama. Beberapa isu yang perlu diperhatikan:
- Deforestasi: Produksi kertas selampai berbasis kayu berkontribusi terhadap penebangan hutan dalam skala besar.
- Limbah: Tisu sekali pakai menciptakan limbah yang sulit terurai.
- Proses Produksi yang Boros Air dan Energi: Pembuatan kertas selampai membutuhkan banyak air dan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Alternatif Ramah Lingkungan
Untuk mengurangi dampak buruk dari produksi kertas selampai, beberapa alternatif lebih hijau mulai dikembangkan:
- Tisu dari Bambu – Bambu tumbuh lebih cepat dibandingkan pohon, sehingga lebih berkelanjutan.
- Kertas Daur Ulang – Menggunakan kembali serat kertas lama untuk mengurangi kebutuhan bahan baku baru.
- Tisu Biodegradable – Produk ini lebih mudah terurai dibandingkan tisu konvensional.

Foto: Vie Studio – pexels
Selain itu, kita dapat mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang penggunaan tissue secara bijak, seperti mengurangi konsumsi yang tidak perlu atau memilih produk dengan sertifikasi ramah lingkungan.
Manfaat dan Pentingnya Kertas Selampai dalam Kehidupan
Tidak bisa dipungkiri bahwa tissue memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dari menjaga kebersihan diri hingga membantu pekerjaan rumah tangga, kertas selampai telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan kebersihan. Inovasi dalam pembuatan tisu terus berkembang, memberikan solusi modern untuk dunia yang lebih hijau.
Tisu mungkin tampak sederhana, tetapi dampaknya dalam kehidupan kita sangat besar. Namun, di balik kenyamanannya, ada isu lingkungan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, kita harus mulai beralih ke pilihan yang lebih ramah lingkungan, seperti tissue berbasis bambu atau kertas daur ulang. Dengan begitu, kita bisa menjaga kebersihan tanpa merusak lingkungan.