Baru Tahu Tidak Boleh Memencet Jerawat? ini 5 Alasannya!

SHARE THIS POST


Pernah merasa gemas ingin memencet jerawat yang muncul tiba-tiba? Kamu tidak sendirian. Banyak orang melakukannya tanpa sadar, berharap jerawat segera hilang. Namun, tahukah kamu bahwa memencet jerawat bisa memperparah kondisi kulitmu?

Jerawat adalah masalah kulit yang umum, memengaruhi lebih dari 85% orang di usia 12 hingga 24 tahun, menurut data dari American Academy of Dermatology. Selain memengaruhi penampilan, jerawat juga berdampak pada kesehatan emosional, seperti menurunkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, penting untuk memahami mengapa jerawat tidak boleh dipencet dan apa yang bisa dilakukan sebagai gantinya.


Mengapa Jerawat Tidak Boleh Dipencet?

pexels anna nekrashevich 6476081
Ilustrasi.
Foto:  Anna Nekrashevich – Pexels

Munculnya jerawat di kulit wajah memang membuat gemas dan gatal tangan untuk memencetnya. Apa lagi kemunculannya ini mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Tapi jangan dilakukan ya! Karena ada beberapa alasan mengapa jerawat tidak boleh dipencet.

1. Peradangan Semakin Parah

Saat jerawat dipencet, tekanan pada kulit bisa membuat peradangan semakin buruk. Nanah atau bakteri yang ada di dalam jerawat dapat menyebar ke jaringan kulit di sekitarnya, memperburuk kondisi jerawat.

2. Risiko Bekas Luka dan Flek Hitam

Memencet jerawat sering kali merusak lapisan kulit, menyebabkan bekas luka permanen atau flek hitam yang sulit dihilangkan. Dermatolog menyebut kondisi ini sebagai post-inflammatory hyperpigmentation (PIH), yang sering membutuhkan waktu lama untuk memudar.

3. Penyebaran Bakteri

Memencet jerawat tidak hanya menyebarkan isi jerawat ke area sekitar, tetapi juga memperkenalkan bakteri dari jari ke pori-pori kulit. Ini meningkatkan risiko infeksi baru yang bisa membuat jerawat lebih banyak muncul.

4. Kerusakan Struktur Kulit

Baca Juga:  Fakta Kecap: Rahasia Lebih dari Sekadar Bumbu Dapur

Tekanan berlebih saat memencet jerawat dapat merusak kolagen dan elastin di kulit. Akibatnya, kulit kehilangan elastisitasnya, dan bekas jerawat menjadi lebih dalam serta sulit diperbaiki.

5. Iritasi dan Rasa Nyeri

Memencet jerawat dapat menyebabkan rasa nyeri yang bertahan lama. Selain itu, area yang iritasi akibat memencet menjadi lebih sensitif terhadap produk perawatan kulit tertentu.


Alternatif Mengatasi Jerawat

pexels polina tankilevitch 5587981
Ilustrasi.
Foto: Polina Tankilevitch – Pexels

Merawat kulit dengan baik menjadi salah satu alternatif untuk mencegah dan mengatasi jerawat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat.

1. Perawatan Kulit yang Efektif

Cuci muka secara teratur dengan pembersih wajah yang lembut. Pilih produk yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk membantu mengurangi jerawat.

2. Penggunaan Produk Anti Jerawat

Gunakan spot treatment dengan bahan seperti retinol, niacinamide, atau tea tree oil. Produk ini efektif mengurangi peradangan tanpa risiko bekas luka.

3. Konsultasi dengan Dermatolog

Jika jerawat terus membandel, kunjungi dokter kulit. Dermatolog dapat memberikan solusi seperti terapi laser, peeling kimia, atau obat resep yang lebih kuat, seperti antibiotik topikal.


Pencegahan Jerawat

pexels anna nekrashevich 6475979
Ilustrasi.
Foto: Anna Nekrashevich – Pexels

Jerawat tidak melulu karena wajah kotor. Asupan makanan dan gaya hidup juga mempengaruhi kondisi kesehatan kulit. Beberapa cara untuk mencegah munculnya jerawat dapat dilakukan.

1. Rutin Menjaga Kebersihan Kulit

Membersihkan wajah dua kali sehari adalah langkah awal untuk mencegah jerawat. Jangan lupa, selalu hapus makeup sebelum tidur untuk menghindari pori-pori tersumbat.

2. Makanan dan Gaya Hidup Sehat

Jerawat sering kali terkait dengan pola makan dan stres. Kurangi makanan berminyak dan tinggi gula, serta perbanyak konsumsi sayuran dan air putih. Jangan lupa untuk tidur cukup agar hormon tubuh tetap seimbang.

Baca Juga:  7 Rahasia Ampuh Mengatasi Hiperpigmentasi: Solusi Terbaik untuk Kulit Cerah dan Sehat

3. Produk Perawatan Kulit yang Dianjurkan

Pilih produk dengan label non-comedogenic atau oil-free untuk mencegah penyumbatan pori. Beberapa bahan seperti zinc dan sulfur juga dapat membantu mengontrol produksi minyak berlebih.


Jerawat memang menyebalkan, tetapi memencetnya bukanlah solusi. Risiko seperti peradangan, bekas luka, dan penyebaran bakteri jauh lebih besar daripada manfaat sesaat yang dirasakan. Fokuslah pada perawatan kulit yang tepat dan konsultasikan dengan dermatolog jika diperlukan.

Ingat, kulitmu adalah investasi jangka panjang. Rawatlah dengan benar, dan hindari kebiasaan memencet jerawat agar wajah tetap sehat dan bersih.