Di tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, kesehatan mental anak menjadi isu yang semakin diperhatikan. Namun, banyak aspek penting masih belum cukup mendapat sorotan, seperti tekanan akademis yang dirasakan anak-anak sejak dini, serta stres sosial yang muncul dari pergaulan dan interaksi di luar rumah. Padahal, “pentingnya menjaga kesehatan mental anak” tidak bisa diabaikan, terutama di era modern yang penuh tantangan ini. Apa saja yang sebenarnya perlu kita pahami, dan bagaimana kita dapat membantu anak-anak mengelola tekanan tersebut?
Daftar isi
Pentingnya Kesehatan Mental Anak
Kesehatan mental anak-anak sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik mereka. Anak yang memiliki kesehatan emosional baik cenderung lebih aktif secara fisik, memiliki sistem imun yang lebih kuat, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Kesehatan mental juga memiliki pengaruh besar terhadap performa akademik dan sosial. Anak-anak yang merasa stres akibat tekanan akademis atau sosial sering kali mengalami kesulitan berkonsentrasi, mempengaruhi prestasi sekolah mereka. Seperti yang disampaikan oleh Haiyun Nisa, S.Psi., M.Psi., dalam Webinar GEN-A (Generasi Edukasi Nanggroe Aceh) 5 November 2024 lalu, “Kesehatan mental anak-anak yang terabaikan dapat memicu gangguan emosional dan perilaku yang lebih serius di masa depan.”
Tekanan akademis adalah stres yang dialami anak karena tuntutan belajar, seperti tugas yang menumpuk, ujian, atau ekspektasi tinggi dari orang tua dan guru. Sementara itu, tekanan sosial meliputi kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, mengatasi bullying, atau menghadapi standar sosial tertentu.
Dampak Tekanan Akademis dan Sosial
Tekanan akademis yang berlebihan dapat menyebabkan anak merasa cemas, kehilangan minat belajar, bahkan depresi. Di sisi lain, tekanan sosial sering memunculkan rasa rendah diri dan isolasi. Sebagai contoh, Dr. Rizal Fadli dari Halodoc menekankan, “Tekanan akademis dan sosial pada anak-anak sering kali memengaruhi cara mereka memahami diri sendiri, yang berdampak langsung pada kesehatan mental mereka.”
Mengelola Stres Anak-Anak
mengelola stress anak-anak memang tidak mudah namun beberapa strategi dapat diterapkan untuk mengatasinya. Membuat jadwal belajar yang terstruktur tapi fleksibel serta mengapresiasi usaha anak membantu mengindari kelelahan mental dan mengatasi stres akademis anak. Membangun komunikasi terbuka dan melibatkan anak dalam aktivitas sosial yang positif menjadi strategi yang baik untuk mengatasi stres sosial yang dialami anak. Anak perlu merasa nyaman berbicara tentang masalah sosial yang mereka hadapi. Aktivitas seperti kegiatan komunitas atau olahraga dapat menikatkan rasa percaya diri anak.
Menurut Anis Fuad, S.Ked., DEA, Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, “Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, menciptakan tantangan baru yang perlu diatasi oleh individu dan masyarakat secara keseluruhan.” Oleh karena ituan penggunaan gadget juga penting dalam pengelolaan stres sosial.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak
Beberapa tips bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak.
- Olahraga dan aktivitas fisik tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga mengurangi hormon stres seperti kortisol.
- Beri ruang untuk mengutarakan emosi. Dorong anak untuk berbicara tentang perasaannya kepada orang tua, guru, atau teman terpercaya.
- Menciptakan rutinitas seimbang. Rutinitas yang teratur membantu anak mengelola waktu antara belajar, bermain dan istirahat.
- Nutrisi yang seimbang. Kesehatan fisik yang baik mendukung stabilitas emosi. Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Pentingnya Kesehatan Mental Anak
Kesehatan mental anak adalah fondasi penting bagi kesejahteraan mereka di masa depan. “Pentingnya kesehatan mental anak dalam perkembangan” tidak boleh lagi terabaikan. Sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, kita memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental anak-anak. Mulai dari sekarang, mari bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi penerus kita.