Mukbang: Tren Makan Berlebihan yang Bikin Heboh!

SHARE THIS POST

Fenomena mukbang telah menjadi tren makan yang mendunia, namun semakin banyak orang mulai bertanya-tanya tentang dampak dari kebiasaan makan berlebihan yang ditampilkan dalam konten ini. Mengapa trend makan mukbang sering identik dengan makan dalam jumlah besar, dan apa dampaknya bagi kesehatan?

Apa Itu Mukbang? 

Trend makan Mukbang adalah jenis konten video yang menampilkan seseorang makan dalam jumlah besar di depan kamera sambil berinteraksi dengan penontonnya. Asal usul mukbang berasal dari Korea Selatan, di mana konten ini pertama kali populer di platform streaming seperti AfreecaTV pada awal 2010-an. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kebersamaan bagi orang yang makan sendirian, namun kini fenomena ini telah menyebar ke seluruh dunia.

Asal usul viralnya mukbang tak lepas dari daya tarik sosial dan interaksi yang terjadi di antara penonton dan pembuat konten. Banyak penonton yang tertarik karena mereka dapat melihat seseorang mengonsumsi makanan dalam porsi besar, sementara mereka sendiri menikmati pengalaman makan bersama secara virtual.

Asal Usul Tren Makan Mukbang dan Kebiasaan Makan Berlebihan 

photo 2024 10 07 14 59 48
sumber : instagram.com/g_niiiiiii

Salah satu alasan mukbang identik dengan makan berlebihan adalah karena konten ini sering menampilkan porsi makanan yang sangat besar. Konten-konten mukbang yang populer cenderung fokus pada tantangan makan besar atau makanan ekstrem, yang tentunya menarik penonton. Pengalaman visual melihat seseorang menghabiskan makanan dalam jumlah besar memberikan sensasi tersendiri, tetapi juga membentuk persepsi bahwa makan berlebihan adalah bagian normal dari budaya mukbang.

Sejarah mukbang menunjukkan bahwa meskipun awalnya bertujuan untuk menemani orang makan, kini fokus kontennya lebih pada bagaimana pembuat konten bisa menghabiskan makanan dalam jumlah yang tidak biasa. Hal ini sering kali menimbulkan pertanyaan: mengapa tren makan ini selalu menampilkan porsi besar?

Mengapa Mukbang Menampilkan Porsi Makanan Ekstrem?

Banyak pembuat konten memilih untuk menampilkan porsi makanan yang ekstrem demi meningkatkan jumlah penonton dan engagement. Semakin besar tantangannya, semakin besar pula daya tarik yang dihasilkan, karena audiens ingin melihat apakah si pembuat konten mampu menghabiskan makanan tersebut. Selain itu, video dengan porsi makanan besar memiliki potensi viral lebih tinggi, yang membuat banyak orang tertarik untuk mencoba format serupa.

Dari sisi ekonomi, pundi-pundi yang dihasilkan oleh para konten kreator mukbang memicu ide orang lain atau penonton untuk membuat konten yang serupa. Dengan harapan mereka juga bisa mendapatkan uang dari hasil konten mukbang tersebut.

Tantangan makan besar yang ada di konten mukbang juga kerap kali memicu perdebatan mengenai dampak mukbang terhadap kebiasaan makan. Hal ini membawa kita pada pertanyaan yang lebih dalam: bagaimana mukbang mempengaruhi pola makan masyarakat?

Pengaruh Mukbang Terhadap Pola Makan Masyarakat 

Salah satu dampak nyata dari popularitas mukbang adalah perubahan dalam persepsi masyarakat tentang porsi makan. Fenomena mukbang dan budaya Korea, yang mendorong konsep makan besar, telah mempengaruhi banyak penonton untuk mengadopsi pola makan serupa dalam kehidupan nyata. Kebiasaan ini bisa berpotensi menyebabkan perilaku konsumsi makanan yang tidak sehat, terutama karena penonton mulai menganggap bahwa makan berlebihan adalah hal yang normal.

Hubungan antara mukbang dan perilaku konsumsi makanan tidak hanya terbatas pada volume makanan, tetapi juga kualitas makanan yang dikonsumsi. Banyak konten mukbang menampilkan makanan cepat saji atau makanan tinggi lemak dan kalori, yang bisa memperburuk dampak kesehatan jangka panjang.

photo 2024 10 07 15 09 01
sumber : instagram.com/fume_yamyam

Mukbang dan Potensi Masalah Kesehatan 

Efek makan berlebihan mukbang terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan. Konsumsi makanan dalam jumlah besar secara terus-menerus, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan nutrisi yang tepat, bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan pencernaan, hingga risiko penyakit jantung. Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa meskipun konten mukbang bersifat hiburan, penonton harus lebih sadar akan dampak negatifnya.

Mukbang dan potensi masalah kesehatan akibat makan berlebihan menjadi perhatian yang semakin meningkat di kalangan publik dan profesional kesehatan. Banyak orang mulai mempertanyakan mengapa mukbang sering kali identik dengan pola makan ekstrem, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat yang lebih luas.

Budaya Mukbang: Apakah Perlu Dibatasi? 

photo 2024 10 07 15 06 25
sumber : instagram.com/eatspicywithtee

Di balik kesuksesan dan popularitas mukbang, terdapat kekhawatiran akan dampaknya terhadap perilaku konsumsi makanan. Banyak pihak yang mulai mempertimbangkan untuk memberikan batasan pada konten mukbang yang menampilkan makan dalam jumlah ekstrem, guna melindungi kesehatan masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa budaya mukbang telah menjadi bagian dari tren global yang sulit dihentikan.

Konten mukbang dan tantangan makan besar mungkin akan terus berkembang, tetapi penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif dari tren makan berlebihan. Kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan seimbang perlu ditingkatkan di tengah maraknya tren mukbang.

Mukbang dan Tren Makan Berlebihan 

Fenomena mukbang memang menarik, tetapi perlu disadari bahwa makan dalam jumlah besar bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Mukbang, budaya Korea, dan makan berlebihan kini menjadi bagian dari tren makan yang sudah mendunia yang memiliki dampak luas, baik dari segi sosial maupun kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menikmati tren makan ala mukbang dengan bijak, tanpa meniru pola makan berlebihan yang ditampilkan.