Mendobrak Batasan Gender: Dinamika Hubungan dan Ketidakselarasan Finansial

SHARE THIS POST

Dinamika peran gender dalam hubungan modern telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini sering kali disambut sebagai kemajuan, tetapi juga membawa tantangan baru, termasuk fenomena seperti Status Incongruence dan Inverted Status Jealousy.

Status Incongruence mengacu pada ketidakselarasan status sosial atau finansial antara pasangan, yang dapat memengaruhi dinamika hubungan. Di sisi lain, Inverted Status Jealousy adalah kecemburuan terbalik yang sering dialami pasangan, terutama ketika istri berpenghasilan lebih tinggi daripada suami. Bagaimana kedua fenomena ini memengaruhi hubungan?


Status Incongruence dan Inverted Status Jealousy

  • Apa itu Status Incongruence?

Status Incongruence adalah ketidakselarasan status sosial, profesional, atau finansial dalam hubungan, seperti ketika salah satu pasangan memiliki penghasilan jauh lebih tinggi. Ketidakselarasan ini sering kali dipengaruhi oleh harapan sosial tentang peran gender.

Contoh: Ketika istri adalah CEO perusahaan besar, penghasilannya tentu menyokong kondisi finansial keluarga. Sedangkan suami memiliki pekerjaan yang dianggap kurang prestisius dengan kemampuan finansial pribadi yang biasa saja, ketegangan dalam hubungan bisa muncul, terutama jika lingkungan sekitar memberi tekanan tambahan.

  • Apa itu Inverted Status Jealousy?

Inverted Status Jealousy adalah kecemburuan atau ketidaknyamanan yang muncul dari ketidakseimbangan tersebut, terutama ketika norma tradisional terganggu. Sebagai contoh, seorang suami mungkin merasa cemas atau minder jika istrinya dianggap lebih sukses dan mampu menopang finansial rumah tangga.

pexels gaspar may 439675543 15366920
Ilustrasi.
Gaspar May – Pexels


Penyebab dan Faktor yang Mempengaruhi

  • Perubahan Sosial dan Ekonomi

Perubahan peran gender di masyarakat telah menciptakan kesetaraan peluang bagi perempuan. Namun, hal ini juga menyebabkan ketegangan di hubungan ketika pasangan tidak siap menghadapi pergeseran dinamika.

  • Budaya dan Nilai yang Mendarah Daging

Budaya patriarki di banyak negara memengaruhi bagaimana pasangan memandang peran gender. Suami sering kali diharapkan menjadi pencari nafkah utama, sementara istri diharapkan mendukung peran domestik.

  • Pengaruh Lingkungan

Keluarga dan teman juga sering kali memberikan tekanan tambahan. Komentar seperti, “Suami kamu nggak keberatan kamu lebih sukses?” dapat memicu kecemasan dan ketidaknyamanan dalam hubungan.

pexels aerialsergey 18835161
Ilustrasi.
Sergey Romanenko – Pexels

Dampak pada Hubungan

  • Stres dan Konflik

Ketidakselarasan status finansial sering memicu konflik. Misalnya, pengeluaran besar yang dilakukan salah satu pasangan tanpa konsultasi dapat menimbulkan gesekan.

  • Kesehatan Mental

Kecemasan, rasa rendah diri, hingga depresi bisa muncul akibat tekanan dari status incongruence. Ini sering terjadi ketika pasangan merasa gagal memenuhi ekspektasi sosial atau pribadi.

  • Kualitas Hubungan

Ketegangan ini sering kali menurunkan tingkat kepuasan dalam hubungan, menyebabkan komunikasi menjadi tertutup dan intimasi menurun.


Sebuah penelitian di Journal of Marriage and Family menemukan bahwa pasangan di negara maju dengan ketidakseimbangan penghasilan memiliki tingkat konflik lebih tinggi dibandingkan pasangan dengan penghasilan seimbang.

Sebuah artikel di Psychology Today menceritakan kisah pasangan di mana istri, seorang dokter sukses, sering menghadapi kritik dari suaminya yang merasa “tidak cukup baik”. Dengan konseling, mereka belajar untuk menghargai kontribusi masing-masing.


Strategi Mengatasi Status Incongruence dan Inverted Status Jealousy

  • Komunikasi Terbuka

Berbicara tentang ketidaknyamanan dan harapan secara jujur sangat penting. Komunikasi ini memungkinkan pasangan memahami sudut pandang masing-masing tanpa menghakimi.

  • Konseling dan Terapi

Banyak pasangan yang mendapatkan manfaat dari konseling. Seorang terapis dapat membantu mengidentifikasi pola komunikasi yang tidak sehat dan memberikan alat untuk mengatasinya.

  • Pengembangan Diri

Pasangan yang menghadapi status incongruence perlu fokus pada pengembangan diri. Ini membantu mereka menemukan rasa percaya diri yang tidak bergantung pada penghasilan atau pekerjaan pasangan.


pexels rogeriosouzafotografia 16986183
Ilustrasi.
Rogério Souza – Pexels

Dr. Jennifer Brines dalam penelitiannya di American Journal of Sociology mengungkapkan bahwa “Ketergantungan finansial sering kali memperburuk ketegangan dalam hubungan karena pasangan merasa kehilangan kendali.”

Sementara itu, Dr. Tichenor menekankan, “Pasangan yang mendefinisikan ulang peran mereka dalam hubungan cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi.”


Mencapai Keselarasan dalam Hubungan

Status Incongruence dan Inverted Status Jealousy adalah tantangan nyata dalam hubungan modern. Namun, dengan komunikasi yang jujur, konseling, dan pengembangan diri, pasangan dapat mengatasi perbedaan ini.

Keberhasilan hubungan tidak ditentukan oleh siapa yang menghasilkan lebih banyak dan kondisi finansial yang paling baik, melainkan oleh bagaimana pasangan saling mendukung dan menghormati kontribusi masing-masing.


Referensi

  1. Kelley, H. H., & Thibaut, J. W. (1978). Interpersonal Relations: A Theory of Interdependence.
  2. Brines, J. (1994). Economic Dependency, Gender, and the Division of Labor at Home. American Journal of Sociology, 100(3), 652-688.
  3. Tichenor, V. J. (2005). Earning More and Getting Less: Why Successful Wives Can’t Buy Equality.
  4. Artikel “The Economic Imbalance in Modern Relationships” di Psychology Today.
  5. Journal of Marriage and Family: “Income Disparities in Marriage and their Impact on Relationship Dynamics”.