Gamolan Lampung: Sejarah Instrumen Langka yang Terancam Punah

SHARE THIS POST

Gamolan Lampung yang juga dikenal sebagai Gamolan Pekhing, adalah alat musik tradisional khas Lampung Barat. Alat musik tradisional initerbuat dari bambu. Gamolan telah menjadi bagian utuh dari kebudayaan masyarakat Lampung sejak zaman Hindu kuno. Gamolan berperan penting dalam berbagai acara adat seperti penyambutan tamu kehormatan hingga perayaan festival budaya.

Sejarah dan Asal-usul Gamolan Lampung

Instrumen musik ini telah dikenal sejak abad ke-4, dengan puncaknya pada abad ke-5. Gamolan dibuat dari bambu betung karena bambu jenis ini memiliki lingkar batang yang besar dan usianya yang tua. Beberapa sejarawan percaya gamolan adalah cikal bakal gamelan, yang kemudian menyebar ke Pulau Jawa bersama masuknya pengaruh Sriwijaya.

Fungsi Gamolan dalam Budaya Lampung

Selain sebagai instrumen musik, gamolan juga berfungsi sebagai alat komunikasi tradisional di kalangan masyarakat Sekala Brak. Di masa lalu, instrumen ini digunakan sebagai media untuk berkumpul. Kini, gamolan pekhing tidak hanya dimainkan dalam upacara adat, tetapi juga dalam perhelatan seperti Festival Krakatau.

Gamolan Lampung Sejarah Instrumen Langka yang Terancam Punah 1
sumber : tokopedia.com

Proses Pembuatan dan Keunikan Nada

Pembuatan gamolan memakan waktu cukup lama, sekitar enam bulan dari pemrosesan bambu hingga menjadi alat musik yang siap digunakan. Selain itu, gamolan termasuk dalam kategori alat musik pentatonis, menghasilkan nada yang sederhana namun menggambarkan kedamaian.

Gamolan di Masa Kini

0519fe7c 67d7 4d83 a80e 1815721ffd11
Sumber : tokopedia.com

Meski sempat terlupakan sebelum tahun 1990-an, upaya pelestarian gamolan kini semakin berkembang. Seniman seperti Syafril Yamin telah berkontribusi dalam membakukan tata nada gamolan dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Bahkan, gamolan kini menjadi bagian dari mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah di Lampung.