Fathu Makkah adalah salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah Islam. Peristiwa ini bukan hanya sekadar kemenangan militer, tetapi juga menjadi bukti kebijaksanaan dan kepemimpinan Rasulullah SAW dalam menciptakan perdamaian tanpa pertumpahan darah.
Daftar isi
Keberhasilan pembebasan Kota Mekah terjadi di bulan Ramadhan, bulan yang sering dikaitkan dengan momentum kejayaan Islam. Peristiwa ini mencerminkan bagaimana nilai-nilai tauhid dan Islam damai ditegakkan dengan penuh hikmah. Misi utama Rasulullah SAW tidak hanya sebatas menaklukkan kota suci ini, tetapi juga menghapus segala bentuk penyimpangan akidah dan menegakkan kembali kemurnian Islam.
Latar Belakang Fathu Makkah

Foto: Shahbaz Hussain – Pexels
Sebelum peristiwa ini terjadi, Perjanjian Hudaibiyah yang disepakati antara kaum Muslim dan Quraisy pada tahun 628 M seharusnya menjadi landasan perdamaian. Namun, kaum Quraisy melanggar perjanjian tersebut dengan menyerang suku Khuza’ah, sekutu kaum Muslim.
Menanggapi pengkhianatan ini, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan Muslim dengan penuh strategi. Beliau tidak langsung mengumumkan niatnya kepada seluruh umat, melainkan mengatur langkah-langkah cermat agar Mekah dapat dibebaskan dengan cara yang damai. Dalam visi Rasulullah SAW, Islam bukanlah agama yang mengedepankan kekerasan, melainkan penyatuan umat dalam nilai-nilai tauhid dan keadilan.
Proses Pembebasan

Foto: waqed walid – Pexels
Dengan pasukan yang terdiri dari 10.000 prajurit Muslim, Rasulullah SAW berangkat menuju Mekah tanpa menyulut ketegangan. Strategi yang diterapkan bukanlah perang terbuka, melainkan pendekatan diplomasi dan kebijaksanaan.
Saat mendekati Kota Mekah, pasukan Muslim dikerahkan ke berbagai titik masuk untuk menunjukkan kekuatan mereka tanpa melakukan serangan langsung. Penduduk Mekah, yang sudah menyadari superioritas pasukan Muslim, akhirnya memilih untuk tidak melakukan perlawanan. Keputusan ini memperlihatkan bagaimana Fathu Makkah bukanlah sekadar penaklukan fisik, tetapi kemenangan hati atas kebencian.
Ketika Rasulullah SAW memasuki Mekah, beliau memberikan jaminan keselamatan bagi siapa saja yang tetap berada di dalam rumah mereka. Pendekatan ini mempertegas ajaran Islam damai dan menegaskan bahwa Islam datang untuk membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia.
Dampak Pembebasan Mekah

Foto: itoldya420 – Creative Commons
Setelah kota berhasil dibebaskan, Rasulullah SAW melakukan langkah besar dalam menghapus penyembahan berhala. Ratusan berhala yang ada di sekitar Ka’bah dihancurkan, menandakan kembalinya kemurnian tauhid di tanah suci.
Selain itu, Fathu Makkah membawa perubahan besar dalam tatanan sosial, keagamaan, dan politik di Jazirah Arab. Banyak tokoh Quraisy yang sebelumnya memusuhi Islam akhirnya menerima ajaran Islam dengan hati terbuka. Penyebaran Islam pun semakin meluas, dan persatuan umat Islam semakin kokoh.
Kemenangan Sejati
Fathu Makkah adalah bukti nyata bahwa kemenangan sejati bukan hanya diperoleh melalui kekuatan militer, tetapi juga melalui kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang. Rasulullah SAW menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama perdamaian yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Semangat Fathu Makkah tetap relevan hingga saat ini, mengajarkan bahwa perdamaian dan persatuan lebih berharga daripada konflik dan kebencian. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam peristiwa ini, kemenangan sejati adalah kemenangan hati dan pikiran, bukan sekadar kemenangan di medan perang.